Tuesday 2 March 2010

Rangkuman MTA-6: Kecerdasan Ruhani

Narasumber: Ust. Saat Mubarok, Lc
Tanggal: 10 Januari 2010




  • Orang yang cerdas adalah orang yang memperhitungkan amalnya sampai kehidupan setelah mati (HR. Ahmad)
  • Seseorang tidak akan sampai pada puncak taqwa, sampai menjaga diri dari yang mubah. Menjaga diri dari yang haram memang sudah merupakan kewajiban seorang muslim, namun untuk mencapai puncak taqwa maka dia pun harus menjaga diri tidak hanya dari hal-hal yang kurang disukai (makruh), bahkan dari hal-hal yang dibolehkan (mubah). Sebaliknya, dia akan berusaha agar setiap hal yang dia amalkan termasuk kedalam amalan yang bernilai wajib dan sunnah.
  • Ciri orang yang cerdas ruhani yaitu dia memandang segala hal sebagai peluang untuk beramal sholih. Para sahabat dulu sering 'berlomba' dalam melakukan amal sholih. Umar selalu iri melihat amal sholih yang dilakukan Abu Bakar, setiap Umar melakukan sebuah amal maka dia akan mendapati Abu Bakar telah melakukan amal yang sama dengan kualitas yang lebih baik dari amalnya.
  • QS. Al-Mulk:1; Allah menggunakan kata 'ahsanu amala' (amal terbaik), bukan 'aktsaru amala' (amal terbanyak)
  • Musibah selalu punya dua wajah: azab dan anugerah. Orang yang cerdas ruhani akan dapat melihat anugerah di balik musibah.
  • Apakah amal yang berbuah banyak? yaitu amal pionir, amal keteladanan. Siapa yang beramal sholih, kemudian amalnya itu diikuti oleh orang banyak maka dia akan mendapatkan pula pahala amal orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala amal orang-orang tersebut.
Tips seputar optimalisasi kecerdasan ruhani:
  • Waspada dengan ujub, yaitu merasa paling sholih, paling banyak amal, paling baik, membangga-banggakan diri.
  • Tinggalkan hal yang sia-sia, seperti: main gaple, catur. Tanya pada diri: apa manfaat permainan ini?
  • Bingkailah amal dengan niat yang ikhlas.
  • Lakukan amal yang utama. Nabi Muhammad Saw menginformasikan bahwa diantara amal-amal ada amal yang utama. Misal: Dalam sholat berjamaah, Nabi Saw mengabarkan bahwa shaf pertama pahalanya seperti mendapatkan sebuah Unta, shaf kedua seperti Sapi, shaf ketiga seperti Kambing, dan seterusnya seperti Ayam lalu telur.
  • Lakukan amal meski terlihat sepele. Nabi Saw mengabarkan ada seorang sahabat yang dijamin masuk surga. Setelah dicek ternyata dia tidak punya amalan khusus, namun setiap malam dia selalu memaafkan setiap orang yang bersalah padanya.
  • Lakukan amal yang istiqomah. Meski sedikit namun rutin. 
  • Banyak ber-istighfar.